Apakah Kartu Prakerja bisa jadi solusi untuk korban PHK?

Table of Contents

Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun telah mengguncang perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Sektor-sektor bisnis, terutama pariwisata dan manufaktur yang paling terkena dampak. Akibatnya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau merumahkan pekerja untuk sementara waktu.

Berikut ini data berdasarkan Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan per 13 April 2020. Terdapat 2,8 juta pekerja yang terkena dampak langsung akibat Covid-19. Mereka terdiri dari 1,7 juta pekerja formal dirumahkan dan 749,4 ribu di-PHK. Selain itu, terdapat 282 pekerja informal yang usahanya terganggu.

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Salah satunya adalah dengan meluncurkan program Kartu Prakerja.

Program ini merupakan instrumen untuk memberikan insentif kepada pekerja yang mengalami penurunan pendapatan dan kehilangan pekerjaan. Serta pelaku usaha yang mengalami kesulitan usaha. Tujuannya untuk meningkatkan daya beli dan mengurangi beban biaya hidup bagi pekerja dan pelaku usaha yang terdampak Covid-19.

Manfaat yang akan diterima oleh penerima insentif Kartu Prakerja sebesar Rp 3.550.000 per peserta. Manfaat tersebut terdiri dari: bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000; insentif penuntasan pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan; insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.

Untuk menggelar program Kartu Prakerja ini, total anggaran sebesar Rp 20 triliun telah disiapkan pemerintah. Target penerima manfaat program tahun 2020 maksimal sebanyak 5.605.634 orang, dan peserta program per minggu paling banyak 164.872 orang. Adapun jenis pelatihan yang dapat diambil dalam program Kartu Prakerja di masa pandemik Covid-19 adalah yang berbasis daring (online).

Untuk menyukseskan program ini, pemerintah menggandeng beberapa pihak platform digital. Pihak tersebut antara lain: Tokopedia, Bukalapak, Skill Academy by Ruangguru, MauBelajarApa, Pintaria by HarukaEdu, PijarMahir, Sekolahmu dan Sisnaker. Selanjutnya platform digital ini akan mengkurasi berbagai lembaga pelatihan di seluruh Indonesia untuk diajukan ke PMO Cipta Kerja. PMO akan melakukan kurasi akhir baik dari lembaga ataupun materi pelatihan yang akan diajukan dalam program ini.

Eudeka menawarkan pelatihan Kartu Prakerja

Eudeka sebagai salah satu lembaga pelatihan yang lolos dari kurasi program Kartu Prakerja menawarkan 6 pelatihan, yang sesuai kebutuhan di era digital, yang mampu membekali penerima insentif kartu prakerja agar bisa meningkatkan skillnya di masa pandemi ini. Harapannya, setelah mengikuti pelatihan dari Eudeka, penerima insentif kartu prakerja mendapatkan inspirasi untuk membuka usaha selama masa pandemi Covid-19. Kalaupun tidak berniat untuk membuka usaha, minimal dengan skill yang diperoleh dari pelatihan akan menjadi bekal untuk kembali merintis karir setelah pandemi Covid-19 ini berakhir.

Untuk mengikuti semua pelatihan yang disediakan Eudeka, penerima manfaat Kartu Prakerja dapat mengunjungi platform Tokopedia dan Pintaria by HarukaEdu yang telah menjalin kerjasama dengan Eudeka. Setelah memilih pelatihannya, peserta akan mendapatkan kode voucher yang dapat diredeem di website Eudeka.

Bagikan Artikel Ini

Hubungi Kami


Bagikan Artikel Ini

Lanjutkan Membaca

Temukan & cerna bacaan yang memperluas wawasan tentang Transformasi Digital Pendidikan